Manusia memang penuh keterbatasan, tidak ada yang sempurna bahkan kita tidak dapat menuntut orang lain untuk menjadi sempurna karena diri kita tidak lah sempurna. Begitu pula kesabaran, adalah sebuah energi positif yang harus ditanamkan dan terpatri di dalam hati setiap manusia yang penuh keterbatasan. Tetapi sebaiknya dan seharusnya kesabaran itu janganlah dibatasi oleh kita sendiri, sabar bukan berarti berdiam dan tidak melakukan apa-apa.
Sabar adalah menahan diri ketika keadaan di sekeliling tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Sabar adalah bersikap dan bertindak dengan penuh perhitungan dengan sikap arif ketika suatu permasalahan datang dalam kehidupan. Dalam segala keterbatasannya, manusia sesungguhnya diberikan kelebihan Oleh-NYA berupa akal budi. Dengan segala akal budi yang dimiliki maka Seharusnya KESABARAN itu tidak berbatas, karena ketika kita merasa bahwa kesabaran itu habis maka kita harus mengisinya kembali. Bagaimana cara? kita punya akal, kita punya hati.
Kesabaran itu merupakan suatu senjata yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia saat ia sedang berada pada kesulitan. Karena sesungguhnya tidak ada segala sesuatu hal pun yang "diizinkan" terjadi oleh-NYA, jika hamba-hamba-NYA tidak bisa mengatasinya.
Kesabaran adalah salah satu kunci yang diberikan oleh-NYA untuk pengendalian diri ketika menghadapi segala kesulitan dalam kehidupan. Karena sejatinya semua permasalahan itu akan selalu ada dalam setiap langkah kehidupan kita, tinggal bagaimana kearifan kita dalam menyikapi.
Jadi, sejatinya sabar itu nggak ada batasnya. Karena manusia lah yang mengendalikan dirinya sendiri. Jika kamu dapat mengendalikan emosimu ketika macam hal membuatmu geram, maka ketika itulah sabarmu senantiasa mengalir di setiap ruang sudutmu yang masih berongga. Sabar itu indah, saking indahnya banyak manusia yang tenggelam dalam kesabaran semu yang membuat mereka mengatakan "Sabar juga ada batasnya, jadi jangan seenaknya." Wah berarti belum ikhlas nih dalam menghadapi masalah. Eits, inilah yang membuat penyakit hati manusia menjadi rapuh dan sulit membuka indahnya sabar dengan senyum keikhlasan. Bukanlah KESABARAN jika MASIH MEMPUNYAI BATAS. Bukanlah KEIKHLASAN jika masih MASIH MERASAKAN SAKIT. Nah kan? Yuk, perbaiki diri kita masing-masing.
1 komentar:
Nice bro..
Posting Komentar