Share
Masalah tidur bukan hanya masalah individual, terutama bagi yang sudah mempunyai pasangan. Jika tidak diatasi, pasangan bisa ikut merasakan dampak negatif dari kurang tidur antara lain stres dan kelelahan.
Istirahat yang cukup penting untuk memulihkan tenaga dan sistem kekebalan tubuh. Tidak bisa ditawar-tawar lagi, rata-rata orang dewasa membutuhkan 6-7 jam untuk tidur setiap harinya.
Dikutip dari Revolutionhealth, Jumat (27/8/2010), 5 masalah tidur yang bisa berdampak pada pasangannya adalah sebagai berikut.
MendengkurRasanya pasti sangat menyebalkan jika tidak bisa tidur gara-gara bising oleh suara dengkuran. Selain mengganggu pasangan, kadang-kadang dengkuran juga dapat membahayakan orang yang bersangkutan.
Jika disertai dengan apnea atau berhenti napas disela-sela suara dengkuran, dampaknya bisa sangat serius. Penderita apnea umumnya akan mengalami kelelahan saat terjaga di siang hari dan punya risiko lebih tinggi terkena serangan jantung.
Tidak bisa tidur tanpa suara TVBagi pasangan yang butuh ketenangan untuk bisa tidur, kebiasaan ini pasti sangat menyebalkan. Bahkan saat sudah terlelap, beberapa orang bisa kembali terjaga pada saat sleep timer mematikan TV secara otomatis.
Kebiasaan ini sebenarnya bisa diatasi dengan menggunakan headset untuk mendengarkan radio. Namun jika efek dari suara TV tidak bisa digantikan dengan suara radio, maka hal ini harus dibicarakan dari hati ke hati dengan pasangan tidurnya.
Tidak bisa tidur tanpa menyalakan kipas anginKebiasaan ini akan menjadi masalah jika pasangannya mudah mengalami masuk angin. Jika tidak dinyalakan ia tidak bisa tidur, sementara jika dinyalakan pasangannya bisa sakit-sakitan.
Jika butuh hembusan angin agar bisa tidur, masalah ini bisa diatasi dengan mengatur posisi tidur agak berjauhan dan mengarahkan kipas agar tidak mengganggu pasangan. Meski ada juga yang menyalakan kipas angin saat tidur karena senang dengan suaranya mesinnya yang berisik.
Tidak suka disentuhAda orang yang suka tidur sambil berpelukan, ada juga yang butuh ruang lebih longgar agar bisa tidur nyenyak. Bahkan ada yang mudah terjaga dengan kondisi berkeringat dingin jika disentuh pasangannya saat terlelap.
Meski sebenarnya tidak ada masalah personal, perbedaan cara tidur ini dapat memicu kesalahpahaman dalam kehidupan rumah tangga. Tidak ada cara lain, masalah ini harus diatasi dengan komunikasi yang baik agar masing-masing bisa beristirahat dengan tenang.
Suka bangun lebih awalSatu lagi perbedaan pola tidur yang bisa jadi masalah adalah kebiasaan bangun terlalu pagi. Misalnya saat pasangannya masih ingin bermalas-malasan, tiba-tiba lampu sudah dinyalakan lalu terdengar bunyi shower di kamar mandi serta aktivitas lain yang mengganggu tidur.
Meletakkan lampu meja yang agak redup bisa mengurangi gangguan bagi yang ingin bangun lebih siang. Saling pengertian, bagaimanapun menjadi kunci karena aktivitas apapun sebenarnya bisa dilakukan tanpa mengganggu pasangan yang sedang tidur.
Masalah tidur bukan hanya masalah individual, terutama bagi yang sudah mempunyai pasangan. Jika tidak diatasi, pasangan bisa ikut merasakan dampak negatif dari kurang tidur antara lain stres dan kelelahan.
Istirahat yang cukup penting untuk memulihkan tenaga dan sistem kekebalan tubuh. Tidak bisa ditawar-tawar lagi, rata-rata orang dewasa membutuhkan 6-7 jam untuk tidur setiap harinya.
Dikutip dari Revolutionhealth, Jumat (27/8/2010), 5 masalah tidur yang bisa berdampak pada pasangannya adalah sebagai berikut.
MendengkurRasanya pasti sangat menyebalkan jika tidak bisa tidur gara-gara bising oleh suara dengkuran. Selain mengganggu pasangan, kadang-kadang dengkuran juga dapat membahayakan orang yang bersangkutan.
Jika disertai dengan apnea atau berhenti napas disela-sela suara dengkuran, dampaknya bisa sangat serius. Penderita apnea umumnya akan mengalami kelelahan saat terjaga di siang hari dan punya risiko lebih tinggi terkena serangan jantung.
Tidak bisa tidur tanpa suara TVBagi pasangan yang butuh ketenangan untuk bisa tidur, kebiasaan ini pasti sangat menyebalkan. Bahkan saat sudah terlelap, beberapa orang bisa kembali terjaga pada saat sleep timer mematikan TV secara otomatis.
Kebiasaan ini sebenarnya bisa diatasi dengan menggunakan headset untuk mendengarkan radio. Namun jika efek dari suara TV tidak bisa digantikan dengan suara radio, maka hal ini harus dibicarakan dari hati ke hati dengan pasangan tidurnya.
Tidak bisa tidur tanpa menyalakan kipas anginKebiasaan ini akan menjadi masalah jika pasangannya mudah mengalami masuk angin. Jika tidak dinyalakan ia tidak bisa tidur, sementara jika dinyalakan pasangannya bisa sakit-sakitan.
Jika butuh hembusan angin agar bisa tidur, masalah ini bisa diatasi dengan mengatur posisi tidur agak berjauhan dan mengarahkan kipas agar tidak mengganggu pasangan. Meski ada juga yang menyalakan kipas angin saat tidur karena senang dengan suaranya mesinnya yang berisik.
Tidak suka disentuhAda orang yang suka tidur sambil berpelukan, ada juga yang butuh ruang lebih longgar agar bisa tidur nyenyak. Bahkan ada yang mudah terjaga dengan kondisi berkeringat dingin jika disentuh pasangannya saat terlelap.
Meski sebenarnya tidak ada masalah personal, perbedaan cara tidur ini dapat memicu kesalahpahaman dalam kehidupan rumah tangga. Tidak ada cara lain, masalah ini harus diatasi dengan komunikasi yang baik agar masing-masing bisa beristirahat dengan tenang.
Suka bangun lebih awalSatu lagi perbedaan pola tidur yang bisa jadi masalah adalah kebiasaan bangun terlalu pagi. Misalnya saat pasangannya masih ingin bermalas-malasan, tiba-tiba lampu sudah dinyalakan lalu terdengar bunyi shower di kamar mandi serta aktivitas lain yang mengganggu tidur.
Meletakkan lampu meja yang agak redup bisa mengurangi gangguan bagi yang ingin bangun lebih siang. Saling pengertian, bagaimanapun menjadi kunci karena aktivitas apapun sebenarnya bisa dilakukan tanpa mengganggu pasangan yang sedang tidur.